Said Tuhuleley: Muhammadiyah Harus Lawan Ketidakadilan Kebijakan Pertanian

Yogyakarta- Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat PP Muhammadiyah, Said Tuhuleley mengngungkapkan, Impor bahan makanan yang tidak terkendali dan semakin sulitnya pertanian di Indonesia, serta turunnya produktivitas pertanian akibat kebijakan yang tidak pro terhadap petani Indonesia, seharusnya menjadi agenda Muhammadiyah dalam melawan kebijakan tersebut. Karena masih besarnya sektor pertanian yang masih menjadi tumpuan hidup rakyat Indonesia.

Pernyataan tersebut diungkapkan Said Tuhuleley dalam Seminar Nasional dan Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah yang diselenggarakan Majelis Tarjih dan Tajdid dan Majelis Pendidikan Kader, di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Jl Ring Road Barat, kasihan Bantul, Ahad (07/08/2011). “Semua(masalah pertanian)nya bermuara pada kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap kaum tani di Indonesia, kita bosa melihat kebijakan Impor yang sangat menyengsarakan petani Indonesia, sehingga yang perlu awal dirubah adalah kebijakan tersebut,” tegasnya. Salah satu ekonom Indonesia Hendri Saparini yang juga menjadi pembicara dalam forum tersebut, juga menyepakati bahwa, kebijakan pemerintah Indonesia cenderung untuk menguntungkan para Importir dan kurang memperhatikan aspek pertanian Indonesia, sehingga menurutnya siapapun pemimpinnya apabila mampu dan mau merubah kebijakan yang ada, maka sebaiknya didukung seluruh elemen, termasuk muhammadiyah di dalamnya.

”Produk sayur kita juga mulai tergusur oleh produk Cina, sedangkan beras mulai terdominasi oleh beras Vietnam. Bahkan baru-baru ini ditemukan adanya impor ikan air tawar dari Cina,” ungkap Said. Sehingga dalam kasus tersebut, tidak bisa tidak, pemerintah harus yang mengambil kebijakan. ”Dalam kondisi seperti pemerintah perlu melakukan berbagai kebijakan dan  regulasi yang bertujuan melindungi para pelaku usaha di Indonesia. Mengingat, UKM dan pasar tradisional merupakan dua kelompok yang kini terancam dengan membanjirnya produk China ke Indonesia,” tegasnya.[www.muhammadiyah.or.id]

Fakultas Hukum UMK Yudisium 118 Mahasiswa

Kendari-Pos | senin, 1 Agustus 2011,Wisuda Universitas Muhammadiyah Kendari (UMK) direncanakan pada bulan Oktober 2011 mendatang. Berkaitan dengan kegiatan tersebut, akhir Juli lalu tercatatat 118 mahasiswa angkatan 2007 telah berhasil menyelesaikan ujian skripsi. Yudisium itu dilaksanakan akhir pekan lalu (30/7) pada salah satu hotel di Kendari, dengan kesarjaan Prodi Ilmu Hukum fasultas Hukum UMK.
“Pada tahun akademik 2010/2011 kami meyudisium 118 mahasiswa Prodi Hukum Fakultas Hukum. Adapun jumlah alumni sampai dengan saat ini mencapai 638 orang. Kami berharap para alumni tahun ini juga dapat memberikan kejayaan bagi daerah, bangsa dan negara,” kata dekan fakultas hukum UMK, Rasmuddi, SH., MH.
Dekan yang baru dilantik ini kembali mengingatkan, integritas sangat penting bagi alumni hukum UMK, yang kedepannya akan ambil bagian dalam penegakan hukum.
“Jika kita kehilangan harta benda, berarti kita hanya kehilangan barang, tetapi kalau kita sampai kehilangan integritas, sama saja kehilangan diri kita selain itu integritas merupakan keunggulan dari kampus kita,” katanya.
Senada dengan itu Rekto UMK, Dr Rifai Nur MHum dalam sambutanya mengatakan para pendekar hukum yang dilahirkan Fakultas Hukum UMK, diharapkan tidak menambah beban negara. Saat ini masalah hukum di Indonesia mengalami banyak ujian bahkan parahnya para penegak hukum tidak lagi malu mempermainkan hukum dimuka umum.
“Ujian ketika berada dimasyarakat lebih besar lagi, hilangkan cara berpikir untuk mengejar PNS saja, tetapi lebih kepada menciptakan lapangan kerja baru karena sarjana hukum peunya lapangan kerja paling luas,” kata Rifai Nur.
Pada malam yudisium tersebut juga diberikan penghargaan kepada mahasiswa terbaik, dengan empat indikator yaitu IPK tertinggi 3,91 diraih oleh La Saleda SH. (edited by admin umkkendari.wordpress.com)